TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Forensik Reza Indragiri mengatakan, penanganan kasus pembunuhan ayah kandung dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) perlu penelaahan yang cukup mendalam.
Apalagi pelaku yang masih berusia anak-anak yakni berumur 14 tahun.
Berbeda jika pelaku yang sudah dewasa tidak perlu menelaah terlalu dalam mengenai penyebab pelaku melakukan tindak pidana atau kejahatan.
“Paling tidak ada lima sistem atau lima lingkungan yang perlu ditelaah.
Secara lebih spesifik, saya pribadi ketika memeriksa anak yang melakukan pidana, saya akan mengecek tentang lima hal,” tuturnya dilansir dari KompasTv.
Pertama, mencari tahu kemungkinan anak tersebut memiliki kondisi mental yang khusus sifatnya, sekaligus adakah kemungkinan bahwa yang bersangkutan menyalahgunakan zat-zat terlarang, baik itu narkotika, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya.
Baca juga: VIDEO Ibu Ditikam Anak di Lebak Bulus: Detik-detik Lolos dari Pembunuhan dan Kondisi Terbarunya
“Kedua, saya juga akan mencari tahu tentang fantasi-fantasi kekerasan yang ada pada dia,” katanya.
“Bicara tentang fantasi kekerasan, berarti relevan bagi kita untuk mencoba mengidentifikasi apa saja yang dia baca, situs apa saja yang dia kunjungi, film seperti apa saja yang dia saksikan, mimpi-mimpinya seperti apa,” imbuhnya.
Ini akan membantu memahami tentang bagaimana anak ini mengekspresikan atau membangun fantasi-fantasi tentang kekerasan.
Ketiga, ia akan menganalisa pola pengekspresian amarah anak tersebut dan bagaimana cara mengekspresikan amarah, apakah berbeda dengan anak-anak lain.
“Keempat, saya akan mengecek stabilitas dia di lingkungan pendidikan, apakah dia bermasalah dengan pelajaran di sekolah, apakah dia pernah di-DO, pernah tidak naik kelas, mengalami kesulitan belajar, dan sebagainya.”
“Kelima, saya akan mencari tahu tentang relasi sosialnya, baik dengan teman sebaya, teman sekolah, tetangga, ataupun juga relasi dengan keluarga termasuk dengan orang tuanya,” jelasnya.
Penelaahan terhadap kelima hal itu tadi, diharapkan dapat menyimpulkan faktor yang paling dominan yang melatarbelakangi perilaku nakal atau jahat dalam anak tersebut.
“Kalau mengacu dari studi memang faktor yang paling dominan ada dua, yaitu relasi pertemanan atau relasi dengan keluarga atau orang tua.”