News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akil Mochtar Ditangkap KPK

Diperiksa Sebagai Tersangka, Chairun Nisa Dicecar 45 Pertanyaan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Chairun Nisa diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013). Chairun Nisa bersama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar ditetapkan KPK sebagai tersangka setelah keduanya diduga terlibat dalam suap pengurusan sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Golkar, Chairun Nisa, yang menjadi tersangka suap Ketua MK Akil Mochtar, diperiksa penyidik selama sepuluh jam di kantor KPK, Jakarta, Selasa (26/11/2013). Dia diperiksa sebagai tersangka atas kasus korupsinya.

Chairun Nisa baru menyelesaikan pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya sekitar pukul 22.00 WIB.

Kuasa hukum Chairun Nisa, Soesilo Aribowo, mengatakan kliennya dicecar sebanyak 45 pertanyaan oleh penyidik KPK. "Tadi ada 45 pertanyaan, (Berita Acara Pemeriksaan) ada 27 halaman," kata Soesilo seusai mendampingi pemeriksaan Chairun Nisa.

Menurut Soesilo, kliennya lebih banyak ditanya soal pertemuan dengan Akil, termasuk pertemuan di ruang kerja dan rumah Akil Mochtar, tempat keduanya ditangkap pihak KPK pada 2 Oktober 2013 lalu.

"Pertanyaan terakhir tadi berhenti di pertemuan di rumah pak Akil," jelasnya.

KPK menangkap Akil Mochtar selaku Ketua MK, anggota DPR dari Partai Golkar Chairun Nisa dan pengusaha asal Kalimantan bernama Cornelis Nalau di rumah dinasnya, Jakarta, pada 2 Oktober 2013.

Dari Cornelis, KPK menyita uang Rp 3 miliar, yang diduga untuk menyuap Akil terkait pemulusan sengketa Pemilukada Gunung Mas.

Soesilo membenarkan jika kliennya kenal dekat dengan Akil. Ia pun membenarkan Chairun Nisa beberapa kali mendatangi Akil ke ruang kerjanya di Gedung MK.

"Ya dekat sebagai teman yang dulu pernah bersama di Golkar, tidak ada hubungan bisnis," ujar Soesilo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini