TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 500 orang dari Markas Besar Komando Pejuang Merah Putih, Rabu (27/11/2013) hari ini menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedubes Australia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, aksi massa akan dilakukan sekitar pukul 11.00-14.00 WIB. Rencana aksi sudah diberitahukan ke polisi, dan aparat juga sudah disiapkan untuk mengamankan jalannya aksi.
Isu penyadapan telepon genggam milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono serta sejumlah pejabat negara lain, menuai protes warga Indonesia. Aksi protes dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggelar demo.
Informasi soal penyadapan terhadap Indonesia oleh intelijen Australia, muncuat setelah AFP melansir dokumen rahasia yang dibocorkan pembocor Amerika Serikat, Edward Snowden.
Dokumen tersebut menyebutkan bahwa Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya, menjadi target penyadapan Australia.
Dokumen itu dengan jelas menyebutkan bahwa badan intelijen elektronik Australia, atau yang juga disebut Direktorat Sandi Pertahanan, telah menyadap aktivitas telepon genggam presiden SBY selama 15 hari, pada Agustus 2009. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd.
Daftar target penyadapan Australia itu menyebut nama-nama pejabat tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam, dan Mensesneg. (*)