Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita wafatnya mantan anggota Komisi PemilihanUmum (KPU) Mulyana W Kusumah, ternyata membuat gempar sekaligus sedih bagi sejumlah kalangan.
Tidak terkecuali mantan anggota Badan Pengawas Pemilu Wahidah Syuaib. Ia mengaku sangat sedih ketika mengetahui mantan anggota KPU periode pertama tersebut menghembuskan nafas terakhirnya karena stroke, Minggu (1/12/2013).
"Justru itu saya menyesal. Dalam minggu ini rencananya mau menjenguk beliau, tapi dia sudah dipanggil yang maha kuasa," kata Wahidah saat mengungkapkan rasa dukanya mengenang Mulyana kepada Tribunnews.com, Minggu malam.
Wahidah menuturkan, sudah mengetahui orang yang dianggapnya sebagai guru, sahabat dan orangtua itu, terbaring sakit di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, sejak dua pekan lalu.
Ia mengetahui memburuknya kesehatan Mulyana tersebut dari teman-teman sesama aktivis yang konsen mendedah pemilihan umum. Sementara informasi wafatnya Mulayan, diketahui oleh Wahidah dari para aktivis Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).
"Akhir-akhir ini, saya banyak tugas keluar daerah dan aktivitas di Jakarta yang berkejar-kejaran. Karenanya,baru Senin atau Selasa nanti ada waktu jenguk beliau. Tapi sudah terlambat," tutur Wahidah.
Mulyana, pria kelahiran Bogor 65 tahun silam ini dikenal publik sebagai seorang akademisi. Mulanya, ia dikenal sebagai tokoh KIPP dan staf pengajar di FISIP Universitas Indonesia. Selain itu, ia juga pernah bergiat di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.