Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi Demokrat untuk mencari calon presiden di Pemilu 2014 dinilai tidak dikenal masyarakat. Wasekjen Demokrat Saan Mustopa mengatakan hal itu merupakan tanggung jawab komite sebagai penyelenggara konvensi.
"Ini jadi tanggung jawab komite, partai terus menyosialisasikan konvensi," kata Saan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12/2013).
Saan mengatakan konvensi seharusnya dikenal masyarakat. Sebab, gelaran itu merupakan contoh demokrasi yang baik bagi Indonesia.
Mengenai anggapan Partai Demokrat tidak memiliki media sehingga konvensi menjadi tidak dikenal, Saan membantahnya. Menurutnya, bila komite konvensi mengemas kegiatan tersebut menjadi menarik buat publik. Maka, media juga akan meliput kegiatan konvensi.
Sebelumnya, survei yang dilakukan lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS) memperlihatkan konvensi Partai Demokrat belum dikenal masyarakat.
Survei dilakukan di 33 provinsi pada tanggal 13-20 November 2013. Jumlah sampel 1180 dengan margin of error 2,85% pada confidence level 95 %. Diketahui sebanyak 83,1 persen tidak mengetahui konvensi yang digelar partai berlambang bintang mercy itu. Sedangkan 16,9 persen mengetahui gelaran itu.
"Terlihat memang konvensi ini selain belum adanya kandidat yang kuat dan SBY tidak bisa mencalonkan lagi," kata Peneliti CSIS Tobias Basuki di kantor CSIS, Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Tobias juga mengatakan konvensi dimana mengambil calon dari luar merupakan hal baru bagi masyarakat. Padahal, katanya, konvensi sebenarnya adalah pintu masuk bagi demokratisasi internal partai yang sangat kental dikuasai oleh oligarki dan juga dinasti.
"Demokrat sebetulnya memberi contoh baik bagi jalan untuk melakukan demokratisasi internal partai," tuturnya.