News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Abraham Samad: Korupsi di Banten Itu Banyak

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPK Abraham Samad (tengah), Wakil KPK Adnan Pandu Praja (kiri) dan Busyro Muqqodas. (Kanan) dalam dengar pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013). Anggota DPR mempertanyakan kinerja KPK untuk pengusuatan Century, SKK Migas, MK dan berbagai kegiatan lainnya. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menyebut pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan korupsi yang banyak terjadi di Provinsi Banten.

"Korupsi di Banten itu banyak. Saking banyaknya saya lupa itu ada beberapa poin. Tapi itu masih pada tahap pendalaman semua, ini masih harus divalidasi, verifikasi untuk mencari alat bukti," kata Abraham Samad di Jakarta, Kamis (5/12/2013).
 
Sejauh ini KPK baru membuka  penyidikan soal dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan dokter umum di Rumah Sakit Kota Tangerang Selatan. sedangkan yang baru masuk tahap penyekidikan, yaitu dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten.

"Jadi semua informasi, kasus korupsi di Banten, baik yang dilaporkan, dan yang diberikan BPK pada KPK akan kami tindak lanjuti," ujarnya.

Soal dugaan korupsi di Banten, Abraham sebelumnya sempat menyebut tentang adanya kejahatan keluarga. Dikonfirmasi soal maksud pernyataan tersebut, Abraham menyatakan hal itu dilatari salahnya pemahaman desentralisasi politik yang diterjemahkan dalam konteks politik Indonesia.

"Setelah proses dari sentralisasi menjadi desentralisasi, banyak perubahan yang terjadi pada sistem perpolitikan kita, kita melihat beberapa daerah itu mempraktikan praktik politik dinasti, dinasti kekuasaan. dan kita lihat itu sebenarnya sangat rentan dengan perilaku dan kejahatan korupsi," kata Abraham.

Lantaran itu, kata Abraham, komentar tersebut ditujukan sebagai sebuah peringatan.

"Ini warning tentang adanya praktik politik dinasti dan dinasti kekuasaan. itu banyak terjadi," kata Abraham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini