TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menyatakan partainya cukup terpukul dengan 'badai' yang menyerang PKS. PKS dihantam 'badai' saat bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlibat kasus korupsi.
"Itu kejadian (penangkapan LHI) tidak terduga jelang pemilu. Kejadian itu memukul kepala dan jantung PKS," kata Anis Matta, di Kantor Kompas Tv, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (6/12/2013).
Anis menuturkan, sejak badai tersebut, dirinya segera mengatur langkah-langkah agar tidak berdampak signifikan ke partai. Menurutnya, bila ia tidak melakukan action, maka akan berdampak lebih besar ke PKS. "Langkah prioritas saya saat itu adalah konsolidasi kader," ujarnya.
Anis mengatakan, sejak kejadian tersebut, ia melakukan konsolidasi ke daerah-daerah untuk menemui kader. Langkah itu ia lakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap PKS.
Menurutnya, kejadian LHI tidak dipungkiri membuat elektabilitas PKS terjun bebas. Setelah itu muncul juga Fathanah dengan wanita-wanitanya yang juga mengait-kaitkan dengan PKS.
"Tapi, alhamdulillah dengan kunjungan ke daerah membuat kami sedikit demi sedikit mendapat kepercayaan dari kader dan juga masyarakat," ucapnya.