News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Rekam Jejak Irman Gusman Perlu Diperhitungkan

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD RI Irman Gusman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekam jejak Ketua DPD RI Irman Gusman sebagai peserta capres konvensi Demokrat untuk pilpres 2014 perlu diperhitungkan, karena pengalamannya sebagai pimpinan DPD RI selama dua periode, 2004-2014 sudah cukup.

"Selain itu, meski tidak secara formal 132 anggota DPD RI mendukung pencapresannya di Demokrat, namun jaringannya meliputi seluruh provinsi di Indonesia," kata Anggota DPD RI John Pieris, di  gedung DPD RI Jakarta, Kamis (19/12/2013).

John Pieris mengatakan, sesungguhnya mencari pemimpin ideal itu mesti dikorelasikan dengan kebutuhan dan tantangan bangsa ke depan. Karena itu kita harus meneliti dari berbagai kekuatan-kekuatan politik, spiritual, kecerdasan, intelektual dan sebagainya yang bisa mengemudikan bangsa ini ke depan dengan baik dan benar.

"Dan, saya kira Pak Irman Gusman layak diperhitungkan karena berpengalaman memimpin DPD RI selama dua periode sebagai wakil dan ketua DPD RI,” katanya.

John berharap masyarakat dan partai politik ikut bertanggung jawab untuk menentukan pemimpin yang ideal tersebut, sehingga tidak lagi terjebak pada kekuatan popularitas, uang, dan untuk kepentingan pragmatis.

Namun demikian selain Irman Gusman lanjut John, Marzuki Alie dan Dahlan Iskan sebagaimana hasil survei ‘Reform Institute’ adalah perlu dipertimbangkan dengan berbagai pengalamannya sebagai pimpinan DPR RI dan mengelola media serta sebagai menteri BUMN.

“Saya yakin capres-capres yang disebut akhir-akhir ini yang akan mewarnai pilpres 2014. Tak akan ada yang lain. Gugatan Yusril Ihza Mahendra ke Mahkamah Konstitusi (MK) pun akan ditolak, karena aturan 20 persen syarat mengusung capres itu tidak melanggar konstitusi,” kata John.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini