TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kegiatan dilakukan oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah selaku tahanan baru di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada hari kedua penahanannya, Sabtu (21/12/2013).
Mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, para tahanan dan napi mendapatkan kesempatan ke luar sel untuk melakukan beberapa kegiatan, termasuk olahraga dan berbaur antarpenghuni rutan.
"Kadang dia bengong, kadang ngobrol. Tapi kalau bengong kan itu wajar, karena dia seorang ibu, mungkin memikirkan anak-anaknya atau yang lain," ujar petugas dalam rutan yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah menu makanan dihidangkan untuk para tahanan dan napi, termasuk Atut. Menu makanan itu di antaranya, nasi, bubur, sayur kangkung, tempe bacem, dan urap.
Hari ini, Atut memilih bubur ayam. Sayang, Atut tak mampu menghabiskan makanan itu.
"Dia tadi makan bubur, tapi tidak habis. Enggak tahu kenapa, mungkin Bu Atut kepikiran anak atau yang lain," ungkapnya.
Atut menempati ruang Paviliun Cendana Blok C13 yang ada di Rutan Pondok Bambu. Ruangan itu dikhususkan untuk tahanan baru yang menjalani proses masa pengenalan lingkungan (mapenaling) selama sepekan.
Di ruangan seluas 4x6 meter persegi itu, Atut selaku tahanan titipan KPK, tidur berhimpitan dengan 16 tahanan kasus kriminal lainnya.
"Di ruangan mapenaling memang ada kipas angin yang ditempel di dinding. Tapi, Bu Atut milih tempat di sisi yang enggak kena angin kipasnya. Katanya, dia nyesek kalau kena kipas angin," ujarnya.
Keberadaan Ratu Atut Chosiyah di Rutan Pondok Bambu sebagai tahanan titipan KPK. Atut meupakan tersangka kasus dugaan suap Ketua MK Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pemilukada Lebak di MK, yang juga melibatkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
Usai diperiksa perdana sebagai tersangka Jumat (20/12/2013) petang, KPK langsung melakukan penahanan terhadap Atut di Rutan Pondok Bambu.