TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem Informasi Logistik (Silog) yang digunakan Komisi Pemilihan Umum memberikan banyak keunggulan, salah satunya mampu menampilkan jalur distribusi logistik Pemilu 2014, seperti surat suara, kotak suara, formulir, tinta dan sebagainya.
"Di Silog juga ada peta distribusi. Misalnya di mana letak kantor KPU sesuai titik koordinat. Di situ bisa dilihat berdasar map satelit, peta jalan, di sini juga bisa ditampilkan jalur pengiriman distribusi apakah lewat laut, darat dan udara," ujar komisioner KPU, Arief Budiman, saat peluncuran Silog di KPU, Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dalam simulasi Silog yang ditampilkan, dan terintegrasi dengan website resmi KPU yang terbuka untuk publik, bisa diketahui sebaran TPS, PPK, kantor KPU di 33 provinsi se-Indonesia, dan lain sebagainya. Lewat sistem ini, volume logistik Pemilu 2014 akan bisa dipantau.
Arief mencontohkan, publik bisa dengan mudah mengecek berapa banyak surat suara yang tersebar berdasar provinsi, hanya dengan mengarahkan cursor sesuai provinsinya. Begitu juga mengetahui berapa banyak surat suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara.
"Bahkan, untuk kebutuhan kotak suara bisa diketahui. Untuk mengetahui berapa banyak di provinsi tertentu tinggal diarahkan cursornya. Di sana juga ada informasi kotak suara yang rusak ringan, rusak berat dan lain-lain," terang Arief.
Ketua KPU, Husni Kamil Manik, menambahkan, Silog buah kerja sama KPU dengan Institut Teknologi Bandung dan Badan Informasi Geospasial, mampu mengetahui bagaimana kualitas pengelolaan logistik mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasinya.
"Kita ingin pastikan pengelolaan logistik Pemilu 2014 secara jumlah harus tepat, mutunya harus tepat, tujuannya harus tepat, sasarannya harus tepat dan harganya harus tepat. Itu bisa didukung dengan data dan informasi yang akurat," terang Husni.
Untuk mengoptimalkan perkembangan data logistik secara rinci, dibentuk Satuar Kerja Silog tingkat KPU Provinsi, Kabupaten atau Kota. Mereka lah yang nantinya bertanggungjawab dalam mengunggah data logistik pemilu untuk bisa dilihat oleh publik.
"Saya berharap pengelolaan Silog di KPU Provinsi, Kabupaten atau Kota, senantiasa diupdate baik menyangkut data-datanya, maupun informasi lainnya. Sehingga datanya terus menunjukkan progres dan perkembangan yang dibutuhkan dalam proses evaluasi dan kebijakan selanjutnya," tambah Husni.