TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengingatkan pejabat di jajaran Sekretariat Kabinet untuk ekstra hati-hati terhadap berbagai hal di tahun politik, tahun 2014.
Ada kecenderungan, kata Dipo menjadikan lingkungan di sekitar Istana (termasuk Sekretariat Kabinet) sebagai sasaran dalam serangan yang terkait dengan kasus-kasus hukum.
“Yang disasar itu Bapak Presiden, Pak Boediono, masalah Bank Century lah dan sebagainya, kemudian turun ke lingkaran Istana, Presiden, Ibu Negara, anak beliau, Keluarga Cikeas dan sebagainya. Tidak dapat ke situ larinya lingkaran Istana, Pak Sudi pernah kena, saya kena, Bunda Putri lah. Kemudian dibantah hilang, terus saya juga begitu katanya Bunda Putri yang bisa ngatur-ngatur reshuffle segala macam dan dekat dengan Presiden," kata Dipo Alam seperti dikutip dari situs Setkab.co.id Kamis (26/12/2013).
"Nah, jadi saya minta kepada Eselon I, II, III dan semua, pesan saya termasuk ke diri saya, kita saling mengingatkan jangan sampai tertangkap tangan, karena kalau sampai ketangkap tangan nggak ampun lagi, tidak dapat Presiden, tidak dapat saya, Eselon I II III, pun disasar," Dipo menegaskan kembali.
Pernyataan Dipo Alam ini disampaikan saat memberikan arahan pada penyerahan DIPA Tahun 2014 dan POK kepada unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Selasa (24/12).
Dipo Alam juga mengingatkan berhati-hati terhadap jebakan-jebakan yang dilakukan para pelanggar hukum atau lawan politik.
Ia menyebutkan, ada tamu yang sengaja dating menjebak dengan membawa alat rekaman, atau melalui sadapan, atau bahkan handphone sekalipun untuk mengambil gambar yang bisa disebarkan dalam perspektif yang keliru. "Jadi, kalau bisa kalau terima tamu minta jangan bawa hp atau hpnya dimatikan," pinta Dipo.