TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurul Haq, pelaku penembakan polisi di Pondok Aren berencana jihad ke Suriah. Ia sudah mengajukan pembuatan paspor ke kantor imigrasi dengan menggunakan identitas palsu.
Informasi yang dihimpun tribunnews.com, pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini menggunakan nama Eka Satria dalam formulir pengajuan paspornya dan merekayasa seluruh biodatanya untuk mengelabui petugas.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, menjelaskan pengajuan paspornya masih dalam proses. "Dia baru membuat pengajuan pembuatan paspor saja. Belum mendapatkan paspor," ungkap Sutarman, Kamis (2/1/2014).
Niat Nurul Haq untuk berangkat ke Suriah terungkap dari dokumen yang disita Densus 88 Antiteror Polri. Teroris yang tewas dalam penyergapan di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada malam pergantian tahun tersebut berniat melakukan bom bunuh diri di Suriah.
"Kita mengungkap sebuah dokumen yang menjelaskan bahwa salah satunya ini bernama Nurul Haq, dia akan berjihad ke Suriah untuk melakukan bom bunuh diri di sana," ungkap Sutarman.
Dikatakan Sutarman, Nurul Haq menyiapkan syarat-syarat untuk membuat paspor dan berangkat ke Suriah. Dokumen yang disiapkan atas nama Nurul Haq sendiri. "Sehingga dia sudah menyiapkan diri membuat paspor," ucap Sutarman.
Nurul Haq merupakan anggota teroris yang tewas dalam aksi penyergapan Densus 88 Antiteror Polri di Gang Haji Hasan, Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Nurul Haq tewas setelah terlibat baku tembak dengan Densus 88 Antiteror Polri selama 10 jam setelah sebelumnya Hidayat alias Dayat alias Daeng ditembak mati terlebih dahulu di Gang Haji Hasan.
Sementara Nurul Haq tewas di dalam rumah kontrakan bersama empat kawannya yang lain Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril.