TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Konvensi Demokrat Endriartono Sutarto menyindir pengusaha Erick Thohir. Ia mengaku prihatin dengan langkah Erick membeli klub sepakbola Italia Inter Milan.
"Saya prihatin ketika ada pengusaha tak menginvestasikan di tanah air, tetapi dia beli klub sepakbola di luar negeri," kata Endriartono saat acara pidato politik di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Namun, Endriartono tidak menyalahkan keputusan yang diambil oleh Erick Thohir. Pasalnya hal itu adalah hak pribadi yang tak bisa dilanggar.
Edriartono kemudian menyarankan agar pengusaha lokal tetap berinvestasi di Indonesia sekaligus menarik investor luar. "Tidak bisa kita salahkan, itu uangnya dia. Tapi kenapa itu bisa terjadi? Mungkin karena iklim investasi kita yang nggak ada daya tarik untuk investasi dalam negeri," imbuhnya.
Diketahui Erick Thohir membeli klub tersebut dari pemilik sebelumnya Masimo. Klub ini meraih 18 gelar Liga Italia, hanya kalah oleh Juventus yang meraih 29 gelar.
Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa nilai saham yang dijual Moratti kepada Erick Thohir mencapai 300 juta pound atau sekitar Rp 5,4 triliun (nilai kurs 1 pound=Rp 18.000). Angka ini muncul terkait dengan utang Moratti sebesar 250 juta pound. Dalam dalam penjelasannya kepada BBC, Moratti menyangkal jumlah ini.