TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi usulan Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Jenderal Moeldoko agar Presiden SBY mendapat anugerah Jenderal Besar.
Melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, Presiden menyampaikan terima kasih atas apresiasi Panglima TNI tentang berbagai hal yang telah dilakukan SBY selama menjabat Presiden. Utamanya dalam meningkatkan kekuatan pertahanan, meningkatkan modernisasi alutsista TNI, dan kebijakan lain untuk memajukan TNI.
"Presiden mengatakan bahwa itu memang yang seharusnya dilakukan Presiden dan juga tugas dan kewajiban dari beliau. Jadi apa yang dilakukan beliau itu dilakukan secara ikhlas tanpa mengharapkan apapun gelar atau penghargaan," kata Sudi, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Sekali lagi, imbuh Sudi, semuanya itu merupakan kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh SBY sebagai Presiden. Jadi tidak diperlukan penghargaan seperti itu.
"Yah terus terang beliau menolak dalam hal ini. Tapi kita mengapresiasi apa yang disampaikan panglima TNI tadi, apa-apa yang dilakukan, sejumlah kebijakan beliau untuk memajukan TNI itu memang benar adanya. Tapi sekali lagi tidak memerlukan penghargaan seperti itu, karena sekali lagi itu memang kewajiban Presiden," tuturnya.
Sebelumnya, Panglima TNI mengusulkan Presiden SBY mendapat anugerah Jenderal Besar. Hal ini, menurutnya, bisa dilihat atas semangat Presiden SBY untuk membangun kekuatan TNI yang handal.
"Semengat yang kuat dari bapak Presiden membangun kekuatan TNI yang handal, kami bersepakat, tidak salah kiranya kalaau Jenderal Purnawiranan Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan anugerah Jenderal Besar Susilo Bambang Yudhoyono," ungkap Jenderal Moeldoko, dalam sambutannya dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri, di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)-PTIK, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Dia tegaskan, tidak salah penghargaan jenderal besar diberikan kepada Presiden SBY. Apalagi, selama Periode kepemimpinan SBY sebagai Presiden, TNI bisa meningkatkan kemampuan dan banyak mencapai kemajuan. Diantaranya, Pertama, meningkatnya kesejahteraan prajurit melalui program remunerasi yang dimulai tahun 2010. Meningkatnya pelayanan kesehatan, apalagi nanti setelah diberlakukannya BPJS.
Kedua, meningkatnya kapasitas dan kapabilitas alutsista TNI. Selain itu, meningkatnya kemampuan sumberdaya TNI yang dilakukan secara berkelanjutan dalam bentuk latihan gabungan.
"Bapak Presiden jaman kami dulu kolonel, itu latihan gabungan itu lima tahun atau tiga tahun sekali," tuturnya.
Kemudian, meningkatkan kredibilitas TNI di lingkup nasional dan internasional yang disebabkan oleh keberhasilan TNI dalam melaksanakan tugas penjagaan wilayah NKRI, penanganan bencana alam, dan pengamanan internasional serta keterlibatan TNI dalam tugas-tugas PBB.
Kembali, Moeldoko katakan, atas semua semangat yang kuat dari Presiden SBY, untuk membangun kekuatan TNI yang handal, seluruh kepala staf bersepakat, untuk mengusulkan SBY mendapat anugerah jenderal besar.
"Tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono, mendapatkan anugerah Jenderal Besar Susilo Bambang Yudhoyono. Saya kira sangat tepat diberikan," katanya.