Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menjelaskan soal hasil monitoring yang dilakukan pihaknya terkait penembakan pelajar SMKN 4 Semarang oleh oknum polisi.
"Staf saya sudah laporkan ke saya dan siswa yang ditembak itu bukan kelompok...ya siswa yang baik," kata Pigai di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Saat ditegaskan soal apakah siswa bernama Gamma tersebut bagian dari kelompok tawuran, Pigai tak menjawab secara jelas.
"Kalau enggak salah laporan yang masuk ke saya belum....," kata dia.
Pigai menambahkan pihaknya percaya bahwa kasus ini dapat diseesaikan.
"Kita percaya saja bahwa proses ini harus diselesaikan karena menyangkut keadilan masyarakat," kata dias
Namun, Pigai menegaskan bahwa Kementerian HAM tidak menangani langsung kasus yang sedang ramai terjadi, termasuk kasus penembakan siswa ini.
"Saya kan tidak menangani kasus. Kementerian kami ini tidak ada hubungannya dengan urusan-urusan di pengadilan. Tugas kami eksekutif," pungkasnya
Diketahui, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai mengaku telah memerintahkan tim untuk mendalami kasus penembakan siswa di Semarang, Jawa Tengah.
"Saya sudah perintahkan Staf untuk monitoring kasus ini secara serius," kata Natalius melalui akun X pribadinya @NataliusPigai2, dikutip Rabu (27/11/2024).
Terkait dugaan pelanggaran HAM, mengatakan itu menjadi tugas Komnas HAM. Baik untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan terkait tewasnya pelajar tersebut.
Hal tersebut, kata Pigai, sesuai dalam Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
"Sesuai dengan Kewenangan yang dimiliki UU 39 Tahun 1999 maka Komnas HAM RI sebagai Institusi Pemantauan dan Penyelidikan Kasus HAM dan Lembaga Kuasi Judisial memiliki Tugas untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas tewasnya siswa di Semarang," jelasnya.