News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Hambalang

Abraham Samad Pernah Melobi Anas Agar Terpilih Jadi Ketua KPK

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Mantan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendukung atau loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengungkap mengenai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

Tahun 2011, saat Komisi III DPR RI menseleksi calon pimpinan KPK, Abaraham pernah dua kali menemui, dan melobi sekaligus meminta dukungan Anas agar anggota Fraksi Partai Demokrat di Komisi III memilihnya.

Dalam dua pertemuan itu, Samad memohon kepada Anas agar suara anggota Fraksi Partai Demokrat di Komisi III DPR diaarahkan untuk dirinya sehingga bisa menjadi Ketua KPK. 

Sri Mulyono menceritakan, kedatangan Samad dua kali ke Anas dilakukan saat dan setelah proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan dilakukan di Komisi III DPR RI pada 21 November 2011.

Dengan begitu, Sri Mulyono mengakui Abraham Samad adalah 'bawaan' PD. 

Namun, dua tahun berselang, Anas Urbaningrum menjadi tahanan KPK atas kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor dan proyek-proyek lainnya. Dan Abraham Samad lah orang yang menandatangani surat penahanan Anas tersebut.

"Anas memang jago kasih sinyal-sinyal, termasuk kepada Abraham Samad,"ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengacara Anas protes karena dalam surat panggilan KPK kepada Anas untuk menjalani pemeriksaan, pada 7 Januari silam tercantum kata-kata, sebagai tersangka "kasus Hambalang dan  proyek-proyek lain."

"Saat panggilan pemeriksaan terakhir Anas, Abraham Samad bilang, 'Saya ingatkan kepada Anas, saya ingatkan kepada Anas, saya ingatkan kepada Anas'. Itu omongan apa? Kok Ketua KPK seperti itu. Itu kan omongan kelas orang pasar. Harusnya ngomong standar saja, akan dilakukan pemanggilan kedua," ujar Sri Mulyono.

"Saya kira itu dia seolah-olah sudah janji kepada seserorang. Lapor pak, yah sudah beres. Yang menarik, adalah penafsirannya Wiwin (mantan staf pribadi Samad), bahwa penahanan Anas ini adalah Abraham Samad memberi kado untuk SBY,"ujarnya.

Saat jumpa pers sebelum ditahan KPK, Jumat lalu, mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum sempat menyatakan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak, antara lain Ketua KPK Abraham Samad, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Gede Pasek menceritakan hal tersebut melalui akun twitternya dan menamakan 'kisah 1001 A'.

"Sebuah kisah menarik yang dikultwit dengan energi tinggi karena sambil menikmati STMJ Glintung, roti bakar dan telor setengah matang,"tulis Gede Pasek di akun twitternya, Minggu(12/1/2014).

Alam, begitulah sang pengemudi. Fungsionaris Demokrat yang juga teman A. Sang tokoh utama, dan satu lagi A yang kini jadi tersangka yaitu Anas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini