Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua mengaku belum mengetahui informasi pemecatan Gede Pasek Suardika. Namun, Max menilai wajar bila Demokrat melakukan pemecatan terhadap Pasek Suardika.
"Wajar saja, kalau itu memang harus terjadi seperti itu sebagai keputusan organisasi. Ini tidak individu ini secara organisastoris, ini kan bisa membuat opini yang negatif lagi di luar Partai Demokrat, dari pengamat, dan lain-lain," kata Max ketika dikonfirmasi, Jumat (16/1/2014).
Max mengatakan perseteruan antara organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dan Demokrat bukan rahasia lagi. Publik juga sudah mengetahui masalah tersebut.
"Masa harus dipanggil paksa lagi, sementara performance Pasek sudah jelas seperti itu," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Max juga melihat Pasek akan memegang kendali organisasi bentukan Anas Urbaningrum yakni. Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Perubahan organisasi tersebut terjadi setelah Anas ditahan KPK terkait kasus Hambalang. Sementara Pasek menjabat sebagai Sekjen PPI.
"Pak Pasek sudah pegang kendali, akan kendalikan dari ruang tahanan, tetap Sekjen jadi motor penggereak motor organisasi itu siapa pun itu pemikiran dan jawaban sangat gampang," kata Max.
Selain itu Max juga melihat posisi Pasek selalu berhadap-hadapan dengan Demokrat. Hal itu berbeda dengan kader Demokrat lain yang terhitung berteman dekat dengan Anas Urbaningrum.
"Tidak head to head, saya lihat Saan, Michael Wattimena, Umar Arsal, mereka bekerja sebagai individu mereka berteman. Tapi pertemann itu tidak membuat sebuah problema. Sementara Pasek, ingin head to head dengan Demokrat, kesannya seperti itu," ungkapnya.