News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY: Keluarga Kami Sering Merasa Menjadi Susah

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul Selalu Ada Pilihan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2014). Buku yang ditulis langsung oleh SBY tersebut mengisahkan tentang 8 tahun kepemimpinannya sebagai Presiden RI. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Tribunnews.com — Selama dua periode menjabat sebagai kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kerap dihujani fitnah. Dalam bukunya yang berjudul Selalu Ada Pilihan, Yudhoyono menceritakan bahwa fitnah tak hanya menimpa dirinya, tetapi juga keluarga dan teman-temannya.

“Keluarga besar kami sering merasa menjadi susah atau dicurigai karena tahu mereka adalah keluarga SBY,” tulisnya dalam halaman 248.

Lewat bab yang berjudul "Keluarga dan Teman pun Ikut Jadi Korban" itu, Yudhoyono menceritakan keluhan yang disampaikan keluarga dan teman-temannya. Mereka mengeluh karena kerap dikait-kaitkan dengan posisi mereka sebagai keluarga atau teman seorang Presiden.

Dalam bab tersebut, Yudhoyono menceritakan bahwa putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, adalah anggota keluarga yang paling sering difitnah. “Tampaknya, di samping saya, Ibas-lah yang paling sering dihujani fitnah dan pergunjingan. Seperti tak ada habis-habisnya. Istri saya sering menitikkan air matanya mendengar betapa tiada hari tanpa fitnah bagi Ibas,” tulis Yudhoyono.

Sebagai seorang anggota DPR sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, katanya, fitnah yang didapatkan Ibas tidak tanggung-tanggung. Mulai dari menerima aliran dana Rp 500 miliar dari Bank Century, hingga menerima aliran uang Hambalang dari perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

“Saya diberitahu oleh sejumlah orang yang dekat dengan Nazaruddin, bahwa dia dibujuk untuk mengatakan bahwa Ibas terima aliran dana Hambalang. Nazaruddin juga diminta membenarkan apa yang dikatakan oleh seseorang yang tengah dijadikan tersangka KPK karena tuduhan korupsi, dengan imbalan dana yang amat besar,” kata Yudhoyono seperti yang dikutip dalam bukunya.

Tak hanya itu, menurut Yudhoyono, fitnah terhadap Ibas juga menyasar kehidupan pribadi putra bungsunya tersebut. Pada hari-hari pernikahan Ibas dengan Aliya Rajasa sekitar November 2011, muncul pergunjingan seputar pernikahan keduanya. Aliya bahkan sempat menangis dan mengadu kepada ibunya, Okke Hatta Rajasa.

“Aliya sakit hati karena diberitakan perkawinan saya dengan Mas Ibas ini adalah perkawinan politik. Padahal, kami benar-benar saling menyayangi,” tulis SBY menceritakan kembali keluhan Aliya ketika itu.

Ibas juga sempat menjadi pergunjingan di media sosial karena hampir tidak pernah mengenakan baju lengan pendek. Dalam bukunya, Yudhoyono menjelaskan bahwa putranya itu hampir selalu menutup lengannya itu bukan karena bertato, bergambar salib, atau penuh goresan silet tanda pengguna narkoba seperti yang dicurigai masyarakat dunia maya selama ini.

“Mungkin saya sudah kehabisan kata-kata untuk mengatakan bahwa berita itu bohong dan juga fitnah yang kejam. Terus terang, selama ini Ibas lebih nyaman menggunakan baju lengan panjang karena ia menyadari badannya kurus. Seperti halnya masa muda saya dulu yang juga relatif kurus. Itu saja,” katanya.

Menurut Yudhoyono, berita miring yang menimpa dia dan keluarganya ini yang kemudian menjadi alasan baginya untuk menunjuk pengacara keluarga. Karena tidak ada kasus hukum apa pun, katanya, para pengacara itu lebih berperan sebagai pemberi nasihat atau bantuan hukum jika diperlukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini