TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan anggaran sekitar Rp 20 miliar buat Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) untuk memodifikasi cuaca.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F Heru Widodo mengungkapkan anggaran sebesar itu dipakai untuk melakukan penyemaian awan dengan NaCl (garam).
"Tahun ini kami dianggarkan Rp 20 miliar untuk 2 bulan. Dan dana itu sebanyak 65 persen digunakan untuk pesawat," jelasnya, di kantor BPPT, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Dijelaskan sebanyak 65 persen dipakai untuk membayar biaya operasional pesawat. Di antaranya, avtur pesawat, untuk personil yang terbang dan biaya perawatan per jam pesawat yang dipakai.
"Untuk biaya operasional, misalnya untuk avtur, setiap jam itu bisa sekitar Rp40 juta. Tapi itu kan ke Pertamina. Lalu biaya operasional untuk kru, pilot dan sebagainya. Kemudian ada biaya perawatan, misalnya satu jamnya itu sekitar 4.000 dolar Amerika Serikat (AS). Sekitar itu," jelasnya.
Dia menegaskan, dana Rp 20 miliar yang disiapkan BNPB untuk modifikasi cuaca bukan dipakai satu kali rekayasa hujan, dengan sekali penyemaian garam ke awan. Dijelaskan pula, BPPT memakai dana yang disediakan oleh BNPB sebesar Rp 20 miliar untuk 2 bulan kegiatan dengan sistem adcost.
"Adcost itu adalah apa yang kita gunakan itu yang akan kita mintakan ke BNPB," ucapnya.