News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Jakarta

Rapat Balthasar-Jokowi-Aher: Pembangunan Waduk Ciawi Harusnya dari Dulu

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat melintasi Jalan KH Abdullah Syafei yang tergenang akibat meluapnya Kali Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2014). Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan, mengakibatkan ratusan rumah terendam dan ribuan jiwa harus mengungsi. Jalan akses dari Kampung Melayu menuju Tebet lumpuh total. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir yang diikuti sejumlah pihak di antaranya Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar, dan Sekjen Kemen PU Agus Wijanarko dilakukan Senin (20/1/2014) pagi di Posko pengamatan Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.

Selain itu rapat tersebut juga dihadiri perwakilan pemerintah kota Depok dan Bekasi selaku daerah yang berdampingan dengan ibukota. Rapat yang digelar tertutup itu direncanakan membahas 2 agenda utama, yaitu rencana pembangunan sodetan antara Sungai Ciliwung dan Cisadane serta rencana pembangunan waduk di Ciawi, Jawa Barat.

Tujuan dari dua agenda tersebut adalah agar Kementerian Pekerjaan Umum segera merealisasikan kedua proyek tersebut. Menurut informasi yang diperoleh, kedua rencana pemerintah yang menjadi agenda rapat Katulampa hari ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun pemerintah belum ada tanda-tanda dari pemerintah kapan proyek tersebut akan dilaksanakan,

Ketua Umum National Housing Development Community (NHDC) Ir Henny Leksmana mengomentari lambannya langkah pemerintah dalam realisasi rencana tersebut.

“Saya pikir pembangunan waduk dan sodetan seharusnya sudah dari dulu, sejak banjir di ibukota semakin parah. Rencana yang terkatung-katung seperti ini membuktikan pemerintah tidak pro-aktif pada kondisi rakyat,” ujar Henny.

Ia melanjutkan, “Sistem pengendalian banjir harus dievaluasi kembali. Membuat sodetan dan waduk merupakan solusi yang paling mungkin saat ini,” kata Wakil Ketua Badan Diklat DPP REI.

Rencana pembangunan waduk di Ciawi mengemuka kembali setelah berbagai usaha menanggulangi banjir terbukti gagal.

“Pembangunan waduk yang besar di Ciawi merupakan langkah pemerintah yang patut kita tunggu realisasinya. Selama ini ‘kan baru rencana, lokasinya saja belum ditentukan,” ungkap alumnus Universitas Gadjah Mada ini.

Ia juga mengingatkan, program penyadaran masyarakat akan bahaya banjir juga harus digalakkan kembali.

“Masyarakat harus benar-benar sadar bahwa perilaku mereka, seperti membuang sampah di saluran air misalnya, juga menjadi penyebab terjadinya banjir,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini