TRIBUN, JAKARTA - Andi Zulkarnaen Mallarangeng atau akrab disapa Choel, mengaku menerima bingkisan di dalamnya berisi 550 ribu dollar Amerika di hari ulang tahunnya. Bingkisan itu dibawa orang dekat Sesmenpora, Wafid Muharram, yakni Deddy Kusdinar, Kabiro Perencanaan.
Choel bercerita, saat itu di rumahnya ada perhelatan ulang tahun. Namun, perayaan ulang tahun ditujukan untuk puteri Choel. Ia mengaku, hari ulang tahunnya bertepatan dengan hari ulang tahun puterinya. Para tamu datang, termasuk Fachrudin (Staf Khusus Menpora), dan Deddy.
"Saya ingat Pak Fachrudin datang duduk depan saya dan Pak DK duduk sebelah kiri saya. Setelah mereka pulang saya melihat ada bungkusan. Itu saya sudah laporkan," ujar Choel saat bersaksi untuk terdakwa Deddy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Choel mengaku, baru membuka bingkisan pagi harinya. Di dalamnya, ia mendapati 550 ribu dollar AS. Ketika mendapatkan bingkisan tersebut, baik Deddy dan Fachrudin tidak menjelaskan untuk apa, dari mana uang tersebut.
"Saya memahaminya itu kiriman dari Pak Wafid Muharram, karena ada pembicaraan sebelum mereka datang, saya lupa siapa, mungkin Pak Fachruddin, karena tidak punya kontak lain, 'Ada kiriman Pak Wafid,'" kata Choel, adik Andi Mallarangeng.
Sampai saat ini, sambungnya, tidak pernah ada yang mengklarifikasi kenapa jumlahnya seperti itu, dari mana uang itu, untuk apa dan terkait apa.
"Terus terang Pak Hakim, di situlah kekhilafan saya. Yang paling benar setelah pagi saya membuka bungkusan itu, seharusnya mengembalikan itu dan melaporkan kepada kakak saya. Itu lah kekhilafan saya," kata Choel mengaku menyesal.