TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rudi Rubiandini sempat meminta bantuan dana kepada PT Pertamina untuk Kementerian ESDM guna pelaksanaan rapat dengan Komisi VII DPR. Namun, Pertamina tak mampu memenuhi permintaan tersebut.
Fakta ini terungkap dalam dokumen yang diperoleh wartawan, Kamis (23/1/2014). Dalam dokumen tersebut mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini membeberkannya kepada penyidik KPK.
"Pertamina (Ibu Karen) tidak bisa penuhi permintaan Kementerian ESDM yang diistilahkan dengan ‘tutup kendang’ dalam acara Rapat Koordinasi Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR tentang APBN-P 2013," kata Rudi dalam dokumen tersebut.
Tetapi dalam dokumen tersebut Rudi tak menjelaskan alasan Pertamina tak sanggup. Rudi hanya menyatakan karena Pertamina tidak bisa memenuhi permintaan itu, maka dirinya memutuskan menggunakan uang sebesar 30.000 Dollar AS. U
ang itu, ujar Rudi, sebelumnya pernah diberikan oleh Deputi Pengendalian SKK Migas Gerhard Rumeser.
Untuk mencukupi permintaan THR itu, Rudi menggunakan dana yang tersimpan di brankas miliknya sebesar 20.000 Dollar AS yang diperolehnya dari Deviardi.
Uang dengan nilai total 50.000 dollar AS itu kemudian oleh Rudi diserahkan kepada sekretarisnya bernama Tri Kusuma Lydia untuk segera dikirimkan ke Kementerian ESDM.
Namun, sayangnya, Rudi mengaku tidak tahu siapa orang di Kementerian ESDM yang menerima uang tersebut. Rudi justru mengatakan bahwa sekretarisnya yang lebih mengetahui siapa penerima dana itu.