Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PKS Fahri Hamzah menilai somasi yang dilayangkan kepadanya bentuk ketakutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Fahri menyarankan agar SBY bisa mengatur kekuasaannya yang akan berakhir sebentar lagi.
"Ini menunjukkan ketakutan dalam bentuk lain, seharusnya jaga sistemnya, kenapa dia enggak mau dengar saran saya," kata Fahri dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Menurut Fahri, apa yang dilakukan KPK pada saat ini merupakan bola liar yang bisa mengarah kepada SBY.
"Bola liar KPK bisa mengorbankan SBY, tiga moncong senjata ke Pak SBY yakni Century, Hambalang, dan SKK Migas," kata Fahri.
Anggota Komisi III DPR itu menilai SBY akan menjadi korban secara tragis ketika rezim berganti. Ia pun menilai somasi yang dilakukan SBY tidak berdasar. Apalagi pengacara SBY, Palmer Situmorang membawa nama Presiden RI dan pribadi.
"Saya tidak tahu pola hubungan SBY dan pengacaranya, saya engga tahu SBY ngerti engga, tapi saya yang melihat jatuh bangun kekuasaan ini cara ini tidak benar apalagi kalau kecenderungan asal bapak senang dan asal bela," ungkapnya.