TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pemilihan umum (pemilu), para calon presiden dan wakil presiden mulai bermanuver guna menjaring pendukung. Nah, apakah akuisisi jejaring sosial Path oleh Grup Bakrie juga sebagai salah satu strategi calon presiden Aburizal Bakrie (ARB) untuk memupuk suara?
Anindya Novyan Bakrie menyangkal hal tersebut. "(Akuisisi Path) tidak ada hubungannya dengan politik, ini untuk (tujuan) yang lebih besar lagi," ujarnya, Senin (3/2/2014).
Menurut putra sulung Aburizal Bakrie ini, akuisisi Path bisa meningkatkan salah satu sinergi bisnis yang dikembangkan oleh Grup Bakrie, khususnya di bidang telekomunikasi, media, dan teknologi (TMT).
"Kami melihat OTT (over the top) merupakan bisnis masa depan," imbuh Anindya.
Grup Bakrie memiliki PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang bergerak di bidang telekomunikasi dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) di sektor media. Dengan adanya Path, diharapkan bisnis-bisnis tersebut bisa terdongkrak.
Lebih lanjut, Anindya bilang, Path sudah memiliki platform dan jalur pemasaran sendiri. Dengan demikian, Bakrie tinggal mengembangkan aplikasinya di Indonesia.
"Gantian orang Indonesia berinvestasi di (perusahaan) luar (negeri) untuk bawa kepentingan masyarakat Indonesia supaya lebih produktif," tuturnya.
Seperti diketahui, konsorsium Bakrie Global Ventura membeli sejumlah saham Path senilai 25 juta dollar AS. Anin masih enggan mengatakan porsi saham Bakrie di konsorsium itu. Ia hanya menegaskan, dana yang dikeluarkan Bakrie Global bersumber dari internal perusahaan itu. (Amailia Putri Hasniawati)