TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir di Jakarta tidak hanya disebabkan karena kiriman air dalam volume besar dari Bogor. Banjir juga disebabkan oleh pemukiman warga di bantaran sungai di Jakarta yang menyebabkan pendangkalan dan penyempitan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla, mengenai persoalan banjir yang tak kunjung selesai.
"Sungai-sungai di Jakarta sebagian besar penuh perumahan di pinggirnya, (sehingga sungai) makin menyempit. Jadi dua-duanya harus diperbaiki. Bukan hanya karena gara-gara Bogor, tidak," ujar JK, sapaan akrabnya, di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Untuk mengembalikan fungsi sungai, solusi mengatasinya adalah dengan memindahkan warga yang bermukim di bantaran sungai dan membangun rumah susun (rusun).
JK menyoroti lemahnya pemerintahan DKI yang tidak tegas mengenai tata ruang kota. Di lain pihak, masyarakat tidak disiplin dalam membangun rumah. Belum lagi persoalan sampah yang menggunung.
Padahal, kata JK, mereka pernah menggulirkan rencana pembangunan seribu tower untuk menampung warga yang rumahnya menyalahi tata ruang kota.
"Sejak dulu saya menyatakan bahwa orang harus hidup dengan rumah susun. Karena itu dulu kita buat program seribu tower. Cuma ya tidak dilanjutkan oleh gubernur," tegas JK yang masuk dalam bursa bakal calon presiden RI.
Jusuf Kalla: Perumahan di Pinggir Sungai Penyebab Banjir
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rachmat Hidayat
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger