TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Sulawesi Utara mempunyai wilayah kepulauan yang berbatasan dengan Filipina dan pernah digunakan menjadi jalur masuknya senjata api oleh kelompok teroris.
Kasus tersebut sempat terbongkar dan diketahui senjata api yang diselundupkan kelompok teroris Abu Omar tersebut berasal dari Filipina Selatan melalui perairan Sulut.
"Itu (pulau-pulau perbatasan) justru akan menjadi perhatian kita, memantau supaya jangan sampai masuk (senjata api ilegal)," kata Jimmy di Gedung Bhayangkari, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2014).
Apalagi dengan ada peristiwa baku tembak antara kelompok teroris dengan Brimob di Poso, Sulawesi Tengah. Tentu wilayah Sulawesi Utara yang menjadi pintu masuk peredaran senjata api teroris harus diperketat.
"Antara lain itu (fokus kita), tetapi masih banyak tugas polisi itu, masalah teroris masih ada BNPT kan begitu, tetapi Polda juga tetap mengantisipasi," ungkapnya.
Berdasarkan referensi informasi yang dimilikinya, permasalahan minuman keras di wilayah Sulawesi Utara masih menjadi tantangan. Menurutnya minuman keras yang beredar bebas bisa berdampak terhadap tingkat kejahatan.
"Kalau menurut informasi kan saya belum data kriminal sana, tapi informasi itu banyak katanya masalah Miras (Minuman Keras), ini bikin minuman ini menimbulkan kejahatan-kejahatan, penganiayaan, gara-gara itu, saya dengar seperti itu, tapi saya belum tahu," ungkapnya.