TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan nama Usman Harun pada kapal perang baru RI menuai protes dan keprihatinan dari pemerintah Singapura. Namun, pemerintah Indonesia tetap menggunakan kedua nama prajurit Marinir TNI itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Untung Surapati mengatakan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan AL Singapura sejak 2004. Hingga saat ini, kerjasama tersebut masih berlangsung.
"Sekarang belum ada dampaknya. Dan kami berharap ke depan juga tidak ada," kata Untung saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (9/2/2014).
Menurut Untung, kerjasama TNI AL dan militer AL Singapura terbilang sangat baik. Dan ia berharap tidak setujunya Singapura terhadap penggunaan nama Usman Harun pada KRI tidak berdampak pada kerjasama militer AL kedua negara.
"Hubungan kami sangat baik, hampir di semua lini. Kami ada kerjasama Patkor, Patroli Koordinasi di Selat Malaka sejak 2004. Patroli itu melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu kami juga ada kerjasama latihan gabungan dan pendidikan," ujarnya.