Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago menilai masyarakat Indonesia belum banyak yang menyadari dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan. Menurutnya, hal itu terjadi karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki masyarakat.
"Pengetahuan publik mengenai lingkungan sangat terbatas," kata Andrinof di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Andrinof mengatakan, masyarakat disuguhi oleh pernyataan-pernyataan pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah yang terus menanjak setiap tahun. Namun masyarakat tanpa disadari merasakan dampak pertumbuhan ekonomi tersebut yang dibayar oleh kerusakan lingkungan.
"Kita dicekoki pertumbuhan ekonomi yang tidak tinggi-tinggi amat, tapi kita harus bayar dengan kerusakan lingkungan yang terjadi secara perlahan-lahan," tuturnya.
Andrinof menontohkan, kawasan di puncak awalnya sebagai tempat penampung air kini telah menjadi kawasan wisata yang mengorbankan lahan yang ditanami oleh pohon-pohon. Menurutnya, proses perusakan lingkungan itu memang tidak terjadi secara cepat melainkan dengan perlahan-lahan.
"Akibatnya, banjir terjadi di Jakarta," ucapnya.