Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PDI Perjuangan mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersikap adil dalam penanganan bencana. Hal itu menanggapi kepergian SBY ke Madiun untuk mendatangi pengungsi erupsi Gunung Kelud.
Hal ini berbeda saat Presiden SBY dikritik sejumlah pihak terkait penanganan bencana letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Pemerintah dinilai lamban menangani.
"Presiden harus one for all harus melihat Bangsa Indonesia kesatuan yang sama, engga boleh pilih kasih ketika di merapi (langsung datang), ketika di Sinabung lebih menunjukkan tenda daripada rakyat," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Galeri Cafe, Jakarta, Minggu (16/2/2014).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke Madiun, Jawa Timur, dengan Kereta Api Luar Biasa dari Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (16/2/2014) pukul 07.00 WIB.
Presiden didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri akan meninjau langsung penanganan korban letusan Gunung Kelud.
Seperti dikutip dari situs Presiden, SBY dan rombongan diperkirakan tiba di Stasiun Madiun pukul 19.00 WIB. Menginap semalam, Presiden akan ke Kediri menggunakan mobil pada Senin (17/2/2014).
Di Kabupaten Kediri, SBY diagendakan mengunjungi posko satuan pelaksana penanggulangan bencana di Kawasan Simpang Lima Gumul. Selain itu, SBY juga akan meninjau posko pengungsi Balai Pamitran, Desa Segaran, Kecamatan Wates.
Presiden juga dijadwalkan mengunjungi pengungsi korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, masih di Jawa Timur.
Gunung Kelud berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Kamis (13/2) malam, gunung berapi terpendek di Indonesia itu meletus. Abunya terbang hingga mencapai beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selama dua hari, seluruh penerbangan dari dan ke kota-kota di Pulau Jawa lumpuh.