News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratu Atut dan Kroni

Bupati Lebak Tolak Alkes dari Atut

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Lebak terpilih Iti Octavia Jayabaya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menolak pengadaan alat kesehatan (Alkes) dari Pemerintah Provinsi Banten pimpinan Ratu Atut Chosiyah. Sebab, Alkes yang ditawarkan Atut melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten tidak sesuai standar yang dibutuhkan.

"Saya sempat sidak ke rumah sakit bahwa ada beberapa proyek yang memang dialokasikan dari provinsi dan tidak sesuai dengan spek," kata Iti saat memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa terkait Atut, Rabu (19/2/2014).

Meski tidak merinci alat-alat kesehatan apa saja yang ditawarkan pemrov dan mana saja yang ditolak, namun Iti menegaskan tidak mau proyek tersebut bermasalah belakangan.

"Alat-alat rumah sakit memang diperlukan pemerintah Kabupaten Lebak, terutama RSU Adi Dharmo, (tapi) tidak sesuai spsesifikasinya kita tolak," tegas Iti.

Iti memang tidak mengetahui detail proyek Alkes serta perusahaan yang pemenang tendernya. Namun yang pasti, Iti yang memang berseberangan dengan Atut memilih berhati-hati dalam menerima bantuan dari provinsi Banten.

"Saya tidak hapal perusahaannya apa, tapi saya konstruksikan ke dinas terkait untuk menolak kalau memang ada pengadaan atau pun alokasi bantuan dari pemerintah provinsi banten atau pun pemerintah pusat yang memang tidak sesuai spesifikasinya dan tidak diperlukan," kata Iti.

Proyek Alkes di Provinsi Banten memang bermasalah, KPK sendiri telah menetapkan Gubernur Atut beserta adiknya Tubagus Chaery Wardhana sebagai tersangka dalam perkara ini. Bahkan di Tangerang Selatan, proyek Alkes juga bermasalah setelah adik Atut, Tubagus Chaery Wardhana dijadikan tersangka utama selain Mamak Jamaksari dan Jajang Priyatna.

Untuk Alkes di Provinsi Banten, KPK mencatat, untuk tahun 2012 nilai kontraknya mencapai Rp 9,3 miliar. Modusnya, Atut sebagai Gubernur mengatur pemenang tender jatuh kepada perusahaan Wawan.

Sementara proyek Alkes di Tangsel untuk tahun 2012 nilainya lebih besar, mencapai Rp 23 miliar. Modusnya pun hampir sama, dimana Wawan dan perusahaannya menggelembungkan anggaran proyek. Hal itu tidak sulit buat Wawan, sebab Walikota Tangsel, Airin Rachmy Diany merupakan istrinya. Sehingga Wawan bisa leluasa mengatur proyek tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini