Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sachiko Takahashi (35), satu di antara tujuh wanita Jepang yang dilaporkan hilang saat menyelam di laut Bali hingga kini masih belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.
Adapun penyelaman tujuh wanita Jepang adalah bentuk selebrasi atas jumlah 100 kali penyelaman kelompok tersebut. Penyelaman dilakukan di lautan sekitar Nusa Lembongan.
Penyelaman berujung fatal karena arus bawah laut yang sangat deras berubah cepat. Dari tujuh instruktur, kini hanya tinggal Sachiko yang belum ditemukan.
"Penyelaman mereka sebenarnya untuk memperingati 100 kali penyelaman kelompok itu. Tapi akhirnya berakhir meninggal," papar Minoru (66), suami Ritsuko sambil menangis dilansir media Yomiuri, Rabu (19/2/2014).
Ritsuko jadi seorang korban tewas dalam penyelaman. Ritsuko yang berasal dari Osaka, Jepang, ditemukan pada Selasa (18/2/2014). Ia dikenali identitasnya lewat cincin kawin yang ia kenakan di jarinya.
Adapun empat korban selamat yang telah ditemukan sebelumnya kini sedang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Para korban tersebut adalah Emi Yamamoto, Aya Morizowo, Naomi Tomita, Aya Morizono, Atsumi Yoshinobe.
Sedang satu korban lainnya, Furuka Saori, 34, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu, Kedonganan, Kuta.
Kondisi mereka, dinyatakan stabil dan baik walaupun masih dalam pemulihan akibat luka bakar karena sengatan matahari.
Mereka juga sudah diperbolehkan pulang. Para penyelam dilaporkan berusia antara 20 tahun sampai dengan 50-an tahun.