TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Hakim Konstitusi Franz Astani menyita perhatian saat melakukan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR. Dalam riwayat hidupnya, ia memiliki banyak gelar yang tertulis Dr Ir Franz Astani SH MKn SE MBA MM MSi CPM.
Bahkan Franz mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan gelarnya tersebut. Tercatat pada Januari 2005, Franz mendapat MURI untuk ikatan sarjana multi ilmu Indonesia sebagai yang pertama dan satu-satunya organisasi multi disiplin di Indonesia. Setahun sebelum pada Agustus 2004, Franz juga mendapat rekor MURI dengan peraih terbanyak tujuh gelar dalam usia 49 tahun.
Ditanya mengenai gelar, Franz memberikan penjelasan. "Bagi saya gelar nilai 20 persen kemampuan, 40 persen kemampuan membentuk jejaring, 20 persen lainnya lain-lain," kata Franz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Franz mengatakan gelarnya itu hanya untuk melengkapi diri dan mendorong generasi muda. Selain itu, Franz ternyata sempat tiga kali mengikuti seleksi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, ia gagal terpilih pada tahun 2011; tahun 2008; tahun 2007.
"Iya tiga kali, gagal, tapi tidak untuk mencari kerja," katanya.
Ketika ditanya mengenai perasaannya usai mengikuti uji kelayakan, Franz mengaku sempat grogi.
"Deg-degan dan saya kira tak ada masalah. Kalau saya duduk di sana. Saya optimis, tetapi Tuhan yang menentukan," imbuhnya.