TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gencarnya upaya Anas Urbaningrum (AU), terdakwa kasus gratifikasi proyek Hambalang menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Keluarga terkait beberapa kasus,tidak mempengaruhi persepsi SBY terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
"Harus kami akui, SBY tidak pernah sekalipun melontarkan pernyataan negatif kepada Anas Urbaningrum, kendati terdakwa kasus korupsi proyek Hambalang itu gencar membuat pernyataan negatif dan merangkai cerita atas SBY dan Keluarga. SBY pernah mengatakan kepada kami, sebenarnya Anas itu potensial, hanya saja kurang sabar," ujar Ketua Tim Advokat & Konsultan Hukum SBY dan Keluarga, Palmer Situmorang di Jakarta dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (2/4/2014).
Palmer mengungkapkan, pernyataan Anas terhadap SBY dan Keluarga selama ini selain tidak logis, tanpa bukti, juga tidak berdasarkan pada fakta. Pernyataan-pernyataan tersebut bahkan bertentangan satu sama lain dengan data dan fakta yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari keterangan saksi lainnya.
Misalnya pernyataan uang muka pembelian Mobil Toyota Harier sebesar Rp 250 juta. Namun, KPK sendiri sudah membantah bahwa bukti maupun keterangan saksi telah membuktikan bahwa sumber dana pembelian Toyota Harier berasal dari perusahaan Nazaruddin.
"Sulit untuk memahami kejiwaan Anas Urbaningrum atas tindakan yang terus melontarkan kebohongan kepada publik terkait SBY dan Keluarga. Kami yakin KPK profesional dan tidak tertipu dengan kebohongan Anas Urbaningrum. Kami serahkan sepenuhnya masalah ini kepada KPK," kata Palmer.
Palmer menambahkan, selama dua periode dipercaya sebagai pemimpin negara, SBY dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas yang tinggi atas korupsi. Terhadap Partai Demokrat, SBY tidak pernah melindungi atau menghalang-halangi upaya KPK memberantas korupsi atas setiap anggota partai yang terbukti melakukan korupsi. Integritas yang sama juga diperlakukan terhadap keluarga dan kolega.