TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya pertanyaan mengenai Jokowi di soal Ujian Nasional (UN) menjadi bukti salah satu buruknya kualitas pembuatan dan pengawasan soal. Pengamat pendidikan dari Kanisius, Baskoro mengatakan, jika dilihat dari pembuatannya yang berlangsung delapan bulan lalu, soal itu tidak memuat unsur politis.
"Naskah soal kan dibuat sudah lama, kala itu Jokowi belum menjadi pemain politis tingkat nasional, jadi mungkin saja si pembuat soal mencari tokoh yang aktual, tapi saat itu kan Jokowi baru sebagai Gubernur, bukan calon presiden," ujarnya kepada Warta Kota, Selasa (15/4).
Menurutnya, kejadian ini kebetulan terjadi saat ramai Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, sehingga menjadi sensitive dan perhatian banyak orang. Padahal, dalam tahun-tahun sebelumnya, banyak ditemukan jenis-jenis soal yang juga buruk.
"Terlepas dari kepentingan politis, bagaimana proses pembuatan soal UN itu disiapkan, dirumuskan, dan diawasi kualitasnya, jadi prosesnya yang penting. Kalau soal seperti ini, bagaimana efeknya. Kalau soal seperti ini pertimbangannya apa. Apakah pembuatan soal sudah didampingi ahli? Ini yang jadi persoalan bertahun-tahun, tapi hanya muncul ke permukaan ketika ada kasus seperti ini (biografi Jokowi)," jelasnya.
Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memperbaiki sistem pembuatan soal. Alhasil, dugaan-dugaan politis, atau penyimpangan lainnya dalam soal bisa dicegah.(Ahmad Sabran)