News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Harus Perketat Seleksi TKI

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi menunggu bis untuk pulang kampung di depan Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, (25/11/2013). Ratusan TKI yang bermasalah dan baru datang dari Pelabuhan Kijang, Malaysia ini mendatangi Kemensos untuk meminta uang transportasi menuju kampung halaman masing-masing. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan kualitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI), pemerintah harus melakukan seleksi ketat. Pemerintah tidak boleh meloloskan TKI yang buta huruf.

Di beberapa negara tujuan, semisal Malaysia dan Arab Saudi, mereka tidak mempermasalahkan tenaga kerja yang tidak bahasa Inggris. Akibatnya, banyak TKI mendapatkan perlakuan buruk di sana.

"Kenapa Singapura, Hong Kong lebih baik? Karena di sana orang bisa dites. Bisa bahasa Inggris? Nggak bisa, pulang. Kalau di Malaysia, (Arab) Saudi ya wassalam. Terima saja. Yang penting mau kerja karena gaji mereka rendah," ujar pengamat hukum, Heru Suestyo, pakar hukum, dalam acara seminar Union Migrant (UNIMIG) Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Heru pun menilai, kasus TKI yang membunuh majikannya di luar negeri merupakan imbas dari longgarnya seleksi TKI. TKI yang diberangkatkan ke luar negeri, kata dia, bisa saja menderita gangguan kejiwaan.

"Jadi proses yang ketat akan menghasilkan TKI yang berkualitas. Kalau Indonesia ingin meningkatkan kualitas TKI-nya, perketat seleksinya. Saya yakin yang membunuh itu awalnya gangguan jiwa. Tapi diberangkatkan juga. Ketika dia diganggu, dia sensitif, dia membunnuh orang," tutur Heru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini