Anas: PPI tak Takut Tekanan Rezim Penguasa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia(PPI) Anas Urbaningrum menyatakan  Mukornas PPI I  adalah jawaban bahwa PPI tidak takut terhadap tekanan siapapun termasuk dari rezim yang berkuasa sekarang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Anas Urbaningrum melalui sambutan yang dibacakan oleh ketua pengarah Acara Mukornas PPI I, Ian Zulfikar, Selasa (20/5/2014) malam dalam acara Gebyar kebangkitan Nasional di hotel bidakara Jakarta, yang diselenggarakan bersamaan dengan pelaksaanaan Mukornas PPI I di Jakarta.

Anas menyatakan kegiatan hari ini adalah simbol yang kuat bahwa tidak ada kata takut, menyerah dan berhenti berjuang bagi para aktivis Pergerakan khususnya aktivis PPI. "Kegiatan ini juga menjadi tanda yang terang bahwa para aktivis Pergerakan tidak ngeri terhadap tantangan, tidak menghindar dari ujian dan kesulitan serta tidak lari dari kesukaran-kesukaran yang ditemui dilapangan,” kata Anas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ian Zulfikar yang juga fungsionaris dan pendiri PPI.

Anas menyebutkan bahwa kelahiran PPI seperti bayi yang tidak diharapkan kelahirannya oleh beberapa pihak. “PPI lahir dari kesadaran penuh untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Kita sadar bahwa PPI tidak dikehendaki lahir oleh beberapa pihak yang merasa tidak nyaman. Tetapi kita yakin PPI adalah bayi yang dikehendaki dan diharapkan oleh sejarah dan masa depan Indonesia,” kata Anas .

Anas menganggap bahwa orang-orang yang bergabung dengan PPI adalah orang yang berani menjadi orang gila. “Hanya orang-orang yang terpanggil dan terpilih oleh sejarahlah yang berani untuk masuk, bergabung dan berjuang memajukan Indonesia lewat PPI. Saudaraku semua istimewa karena telah berani menjadi ‘orang gila’ dan sanggup keluar dari ketakutan serta rela menanggalkan kenyamanan,” tutur Anas.

Mukornas yang sudah diselenggarakan sejak tanggal 19 Mei dan berakhir tanggal 20 meis sore kemarin malam tadi menjadi ajang konsolidasi dan penyatuan visi dan missi gerakan PPI dan berhasil menghadirkan 300 orang pimpinan cabang atau pemegang mandat cabang serta 30 pimpinan daerah PPI dari seluruh Indonesia, di mana berhasil disepakati AD/ART organisasi serta program aksi organisasi.