TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram disebutkan pernah bertemu dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam pertemuan itu, Wafid melaporkan bahwa proyek Hambalang belum bisa jalan karena ada rencana penggantian pejabat eselon 1 Kemenpora oleh Andi Alifian Mallarangeng selaku Menpora saat itu.
Keterangan itu disampaikan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin saat bersaksi untuk terdakwa Andi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (11/6/2014).
"Wafid ketemu Mas Anas. Dia melaporkan proyek belum bisa jalan karena eselon 1 Kemenpora mau diganti menteri baru," kata Nazar.
Setelah mendapat laporan itu, sejumlah kader Demokrat seperti Angelina Sondakh dan Mirwan Amir dipanggil.
"Bu Angie dibilang ada masalah Pak Wafid mau diganti, gimana supaya enggak diganti. Caranya kata Mas Anas dibuat supaya programnya menteri bisa jalan tapi nanti tanya sama pak menteri yang komunikasi intens siapa. Pasti dia akan nunjuk siapa yang intens. Kalian arahkan ke Wafid," kata Nazaruddin.
Suami Neneng Sri Wahyuni mengatakan Prof Mahyuddin juga dipanggil dan diceritakan permasalahan Wafid yang akan diganti. Saat itu, Mahyuddin menghubungi menteri. Dalam komunikasi itu, disepakatilah pertemuan dengan menteri.
"Prof langsung nelepon menteri minta janjian ketemu. Ketemu besoknya jam 1 yang hadir saya, Angelina, Mahyuddin, Mirwan Amir tapi cuma sebentar sama Olly Dondokambey cuma salaman terus dia pergi," kata Nazaruddin.
Pertemuan tersebut, kata Nazaruddin, berlangsung di Kemenpora. Dalam pertemuan itu, sempat dibicarakan soal program kementerian.
"Angie arahkan pak menteri, program banyak, program ini jalan harus ada anggaran. Harus ada yang intens sama teman-teman Komisi X atau pak menteri yang intens. 'Yah janganlah masa saya menteri intens ngurusin yang begitu-begitu kata pak menteri'," kata Nazaruddin.
Diakui Nazaruddin, Andi saat itu sempat menanyakan siapa yang komunikasinya bagus kepada Komisi X DPR. Angie, kata Nazar, menyatakan ada eselon 1 Kemenpora yang bagus yakni Wafid.
Nazaruddin mengatakan, kemudian menteri memanggil Wafid. Menteri menyatakan, Wafid tidak akan diganti apabila bisa berhubungan intens dengan Komisi X yang menjadi mitra kerja dari Kemenpora.
"Menteri bilang Pak Wafid semua eselon 1 mau saya ganti dan saya geser. Kalau Pak Wafid bisa intens ke Komisi X dan teman-teman Komisi X tidak komplain, itu reward jadi tidak digeser. Oh siap Pak Wafid ngomong," kata Nazaruddin.
Sementara itu, Andi menyatakan tidak ada keinginan untuk memecat atau mengganti seseorang. "Sebagai menteri baru memang wajar saya mengevaluasi jajaran yang ada," ujarnya.
Menurut Andi, apabila ada yang merasa akan digeser itu adalah urusan perasaaan. "Saya sebagai menteri baru tidak pernah mengancam," imbuhnya.