"Kami bukan tipe pemimpin yang memimpin dengan cara menghilangkan orang lain."
Jakarta - Calon wakil presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak memberikan stigma kalau semua pejabat itu lekat dengan praktik korupsi. JK panggilan Jusuf Klla yakin masih banyak pejabat yang berintegritas, jujur, dan bersih dalam menjalankan tugasnya.
JK memberikan contoh pejabat yang memiliki kriteria semacam itu pada calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi memperlihatkan intergritasnya semasa menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Menurut JK, Jokowi cukup mewakili argumentasinya bahwa masih ada pejabat yang mau tampil sederhana, tak tergiur korupsi, dan mendengar aspirasi masyarakat.
"Pak Jokowi enggak pernah korupsi, enggak pernah melanggar hukum, makanya dia difitnah," kata Kalla, saat menerima dukungan dari alim ulama di Kalimantan Selatan, di Hotel Gran Tulip, Banjarmasin, seperti dilansir kompas.com, Jumat 20 Juni 2014.
Dengan alasan itu, JK menambahkan, jika nanti menang dalam Pemilu Presiden 2014, pihaknya tak akan semena-mena mengganti pejabat yang kompeten dan berintegritas, khususnya pejabat di tingkat daerah. JK ingin menjalankan pemerintahan dengan baik, bersinergi dengan semua pihak yang memiliki semangat untuk memajukan Indonesia.
"Jangan semua dianggap buruk, masih banyak pejabat yang baik. Saya dan Pak Jokowi ingin memerintah dengan baik. Kami bukan tipe pemimpin yang memimpin dengan cara menghilangkan orang lain," pungkas JK. Kalimat JK ini disambut hangat peserta forum yang memahami bahwa itu merupakan sindiran halus tapi mengena pada pasangan calon presiden kompetitornya.
Sebagaimana telah diketahui, headline pemberitaan media cetak pada hari Jumat ini memuat pernyataan Jendral (Pur) Wiranto Kamis sore 19 Junoi 2014 yang menegaskan kesaksiannya sebagai mantan Panglima ABRI dan Menhankampangab tahun 1998. Wiranto mengaku menghukum dan memberhentikan Mayor Jenderal Prabowo Subianto karena keterlibatannya dalam penculikan aktivis pro demokrasi sesaat sebelum reformasi 1998. (skj) (Advertorial)