TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan dia tak mengeluarkan dana yang terlalu banyak untuk Pemilu Presiden 2014.
Dia yakin total dana kampanyenya untuk pemilu presiden ini tak akan membuatnya menyalahi aturan bila terpilih menjadi presiden untuk periode 2014-2019.
"Dana kampanye saya belum sampai satu miliar dollar AS. Kalau Rp1 miliar, sudah. Saya tidak tahu kubu sebelah bagaimana, tapi di kubu saya jelas tidak (sampai 1 miliar dollar AS)," kata Prabowo dalam acara Indonesian Council on World Affairs di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6/2014) malam.
Dalam acara yang sama, Prabowo sebelumnya mengungkapkan mahalnya biaya demokrasi Indonesia. Untuk menjadi kepala daerah saja, kata dia, memerlukan dana kampanye yang tidak sedikit.
Akibatnya, banyak kepala daerah yang terjerat korupsi karena berusaha mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan.
Pada sesi tanya jawab, seorang peserta membalikkan paparan mengenai demokrasi yang mahal itu kepada Prabowo. Dia bertanya bagaimana Prabowo mengembalikan dana yang sudah dihabiskan jika nanti terpilih dalam pemilu presiden, sementara pendapatan sebagai presiden juga tidak terlalu besar.
Prabowo mengatakan, selama ini dia mengandalkan koalisi yang dia bangun untuk membantu proses kampanye.
"Itulah gunanya kami mempunyai sebuah koalisi besar. Karena saya tidak bisa membiayai kampanye saya dengan kekuatan sendiri. Kami sebelumnya sudah didukung enam partai, sekarang Partai Demokrat menyusul sehingga ada tujuh partai," jelas Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga mengklaim telah dibantu oleh banyak relawan dan simpatisan. "Relawan kami bekerja keras, seperti itulah demokrasi di era modern bekerja. Kami bisa mengandalkan para relawan, tidak harus selalu mengerahkan sumber daya sendiri," ujarnya. (Advertorial)