TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempercepat masa pensiun KSAD Jenderal TNI Budiman. Belum jelas apa alasan dari Presiden SBY tersebut.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengaku tak heran dengan kabar yang menyebutkan Jenderal Budiman diberhentikan.
Menurutnya, kabar akan diberhentikannya Budiman sudah sejak lama tersiar, namun timbul tenggelam dengan hiruk pikuk pemilihan umum presiden.
"Isu Presiden (SBY) akan memberhentikan KSAD sudah lama bertiup. Tapi isunya timbul tenggelam seiring dahsyatnya berita-berita tentang Pilpres," kata Tantowi saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2014).
Namun, politisi partai Golkar itu tidak mengetahui alasan diberhentikannya Budiman sebagai KSAD oleh Presiden SBY. Menurutnya, hak presiden untuk memberhentikan atau mengangkat seorang prajurit TNI untuk menduduki jabatan tertentu.
"Itu ranah dan domain Presiden selaku Panglima tertinggi TNI," ujarnya.
Sementara, Anggota Komisi I DPR lainnya, Nuning Kertopati melihat selama ini kinerja dari Jenderal Budiman cukup baik. Hal itu menurutnya terlihat dari meningkatnya pendidikan dan sumber daya manunis para prajurit.
"Saya lihat pak Budiman selama ini cukup bagus. Beliau meningkatkan pendidikan prajurit dan SDM," ujar Nuning.