Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman dicopot dari jabatannya. Pencopotan tersebut terasa mendadak dan mengejutkan banyak pihak.
"Pencopotan posisi KSAD memang hak prerogatif penuh presiden, tapi langkah ini terasa mendadak," ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Helmy Fauzi dalam keterangannya, Selasa (22/7/2014).
Dikabarkan, Budiman mengaku sudah diberi info pemberhentian tersebut melalui sambungan telepon Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Budiman memegang posisi KSAD sejak September 2013. Dirinya akan memasuki masa pensiun pada 25 September 2014.
Helmy mengakui pergantian posisi KSAD adalah hak presiden. Meski demikian, kata Helmy, sebaiknya Presiden SBY menjelaskan latar belakang pencopotan Budiman. Apalagi kabar ini di tengah KPU akan mengeluarkan pengumuman Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
"Penjelasan dari Presiden SBY menjadi penting untuk menghindari terciptanya polemik dan spekulasi," tuturnya.
Helmy mengakui sistem politik Indonesia tidak mengenal masa demisioner kepresidenan. Walau demikian, dirinya berharap Presiden SBY tidak mengeluarkan kebijakan strategis di saat KPU telah menetapkan capres dan cawapres terpilih.
"Setelah KPU menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih sebaiknya tidak ada lagi kebijakan strategis yang dikeluarkan pemerintah," imbau Helmy.
Dirinya menambahkan Komisi I sebelumnya sempat meminta penjelasan pemerintah saat Budiman melakukan rangkap jabatan sebagai KSAD dan Sekjen Kementerian Pertahanan. Akan tetapi permintaan itu tidak mendapat respon yang memadai. "Dan kabar ini tentu saja membuat kami kaget," terang Helmy.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi capaian yang dilakukan Budiman selama menjadi KSAD. Sosok Budiman dianggap telah sukses menjalankan tugas sebagai pimpinan angkatan darat. "Budiman telah menunjukkan sikap sebagai prajurit yang netral profesional dan tegas selama menjalankan tugas mengawal pesta demokrasi," kata Helmy.
Dengan pergantian posisi KSAD, Helmy berharap regenerasi di tubuh Angkatan Darat berjalan baik. "Semoga pergantian posisi KSAD ini membawa penyegaran dalam proses alih generasi di tubuh TNI AD," ucapnya.