TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PERINGATAN HUT RI menjadi momen khusus untuk para pendaki. Mereka selalu menggelar upacara memperingati kemerdekaan Indonesia itu di sejulah puncak gunung di Indonesia.
Sayangnya, tahun ini, Gunung Gede tertutup untuk pendakian sehingga tidak ada upacara di Alun-alun Suryakencana.
Lain halnya di Gunung Semeru, Jawa Timur. Para pendaki mulai berdatangan di Ranupani, Ranukumbolo, dan Kalimati untuk menggelar upacara kemerdekaan 17 Agustus 2014.
Ketiga tempat itu akan menjadi pusat perayaan hari ulang tahun Indonesia di Semeru. "Puncak Semeru dilarang untuk kegiatan upacara," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Sabtu (16/8).
Para pendaki mulai berdatangan di pos Ranupani di Lumajang pada 14 Agustus 2014. Kuota pendaki pun ditambah, dari sebelumnya 500 orang per hari pada hari biasa menjadi 1.000. Kuota tambahan berlaku pada 14-17 Agustus 2014. Seusai peringatan ulang tahun Indonesia ke-69, kuota pendaki kembali normal.
Pendaftaran dilakukan secara online sepekan sebelum pendakian. Jumlah pendaki dibatasi untuk menjaga vegetasi serta kelestarian lingkungan dan demi keamanan para pendaki sendiri. Ayu Dewi mengimbau para pendaki untuk membawa bekal yang cukup dalam pendakian.
Para pendaki dilarang menyalakan api unggun karena dapat merusak lingkungan. Saat kemarau, api unggun rawan memicu kebakaran hutan.
"Semua sampah, terutama nonorganik, harus dibawa turun. Jangan buang sampah sembarangan," kata Ayu Dewi.
Untuk keperluan pengamanan upacara kemerdekaan, puluhan petugas disiagakan. Mereka bertugas menjaga keamanan para pendaki serta mengawasi para pendaki agar mematuhi aturan pendakian.
Petugas gabungan dari berbagai institusi, tim medis, relawan, dan tim SAR telah bersiaga.
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, aktivitas vulkanis Gunung Semeru terus meningkat.
Sejak 2012, status Semeru waspada. Pendakian gunung ini dibatasi sampai pos Kalimati. Para pendaki dilarang menuju puncak karena berbahaya. Lontaran material vulkanis dan embusan gas berbahaya bagi pendaki.
Larangan menggelar upacara di puncak gunung juga terjadi di Gunung Merapi. Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandriyo, meminta agar masyarakat dan para pendaki melakukan peringatan HUT Kemerdekaan RI di kaki Gunung Merapi saja.
"Kami mengimbau agar para pendaki yang akan melakukan peringatan HUT Kemerdekaan RI tidak puncak Gunung Merapi tapi di titik Pasar Bubrah atau sekitar 200 meter dari puncak Merapi," katanya, kemarin.