News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

NasDem: Kalau SBY Tidak Naikkan BBM, Pilihan Ada di Jokowi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) saat mengadakan pertemuan di Hotel The Laguna, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014). Pertemuan tersebut membicarakan berbagai hal menyangkut transisi pemerintahan. AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem belum bersikap mengenai wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capelle mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan apakah subsidi akan diberikan untuk BBM atau langsung ke rakyat.

"Apakah BBM atau ke rakyat dalam bentuk lain, supaya ekonomi sehat," kata Patrice di Posko Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Ia mencontohkan program kesehatan dan pendidikan yang dapat dinikmati seluruh rakyat. "Apakah itu dinikmati tua atau muda, kaya atau miskin. Bukan fokus kenaikan BBM," kata Patrice.

Patrice melihat sebagian masyarakat sebenarnya mampu membeli BBM non-subsidi. Hal itu terlihat saat terjadi antrean di SPBU, sebagian pengendara membeli BBM non subsidi. "Dan mereka itu mampu," katanya.

Menurut Patrice bila SBY tidak menaikkan harga BBM saat ini maka pilihan terakhir ada di tangan Joko Widodo sebagai presiden terpilih.

"Kalau bukan SBY, pasti Jokowi. Tapi Pak Jokowi kan belum dilantik," katanya.

Ia yakin Jokowi mampu mengambil sikap tegas atas persoalan tersebut. Meskipun nantinya kebijakan itu tidak disukai masyarakat.

"Dihadapan kita ada kesulitan. Mundur enggak mungkin dan harus dihadapi. Pemimpin jangan enaknya saja," kata Patrice.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini