TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Integrasi pasar di kawasan ASEAN bakal menciptakan ceruk ekonomi bagi 565 juta jiwa, yang 40 persenya penduduk Indonesia. Peluang ini memungkinkan Indonesia mendominasi pasar di kawasan.
"Meski begitu untuk dapat berjaya di pasar domestik, serta memperluas ke negara lain, produk Indonesia harus mampu bersaing," ujar Menteri Pertanian Suswono saat membuka Surabaya Agro Business Matching & Expo di Surabaya, Sabtu (6/9/2014).
Menurut Suswono dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, dibutuhkan sejumlah syarat agar produk Indonesia dapat bersaing, seperti dukungan kesiapan terintegrasi.
Kemenpan mendorong dan mendukung berbagai kegiatan percepatan, penguatan interaksi, dan kerjasama membangun dan menghasilkan produk pertanian segar dan olahan yang dapat menguasai pasar domestik dan diterima pasar internasional, guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Untuk itu diperlukan penguatan sistem agrobisnis secara holistik dan simultan, mencakup keandalan pelakunya, teknologi informasi, sarana dan prasarana, kelembagaan, pemasaran, dan promosi," terang Suswono.
Dalam konteks ini, lanjut Mentan, keberadaan petani selaku produsen merupakan bagian penting yang memerlukan kepedulian seluruh pemangku kepentingan melalui kerjasama maupun kemitraan.
Suswono menambahkan, sektor pertanian, juga kelautan dan perikanan merupakan sektor yang menghasilkan produk unggulan yang perlu terus dikelola dengan bijak, dipromosikan, dan saling bersinergi.
"Sinergi dan kemampuan yang andal sangat penting untuk menghadapi tantangan dan peluang kini dan mendatang," tegas Suswono.