TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengingatkan, pasar bebas Asean tidak bisa untuk dihindari. Meski begitu, yang menjadi penting adalah, bagaimana Indonesia menyikapi pasar bebas yang akan dijalankan, bisa menguntungkan
"Dalam klausul pasar bebas Asean disepakti tentang kerjasama dalam bidang kebudayaan. Kebudayaan menjadi penting, sebab tujuan kita bernegara menurut Bung Karno, sesuai cita-cita bersama, menuju bangsa yang bertrisakti," ujarnya.
Trisakti yang dimaksud Bung Karno, katanya lagi, adalah berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi, berkepribadian dibidang kebudayaan.
"Kebudayaan yang sejatinya menahan bagaimana rakyat kita, keluarga kita, anak-anak kita, para pejabat kita, tidak lepas dari akarnya sendiri menjadi manusia Indonesia. Manusia yang mengakar, tidak kehilangan identitas walaupun pasar bebas dan globalisasi mengepung kita," tegasnya.
Manusia yang mengakar lanjut Rieke yang juga pekerja seni. Caranya dengan menjadi manusia yang tidak pernah meninggalkan tradisi dan kebudayaannya sendiri.
Pasar bebas Asean, katanya lagi, bukan hanya sekedar investasi, modal masuk, kemudian dapat membangun pabrik-pabrik. Akan tetapi harus juga menekankan kepada keselamatan manusia yang ada ditiap negara
"Itu bisa dilalui, dicapai diperkuat dengan cara kerjasama dibidang kebudayaan agar kita tidak melepaskan karakter kita sebagai bangsa kita sendiri," pungkasnya.
Pernyataan Rieke terkait Budaya ini, disampaikannya dalam Orasi Kebudayaan dalam Festival Topeng Panji di Malang, Jawa Timur, Rabu petang kemarin(17/9/2014).