News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2014

Seorang Petugas Haji Makkah Dianiaya Sopir Bus Saudi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Regu Jamaah Haji Kloter Padang saat berkoordinasi menjelang thawwaf di Masjidil Haram. (Kholish Chered)

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Seorang petugas transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) daerah Kerja Makkah dianiaya seorang sopir Bus Raisen, Saudi Arabia, Rabu (24/9/2014) sekitar pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Petugas transportasi yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Saudi (mukimin) tersebut, Zainul Arifin Fadlil Buhori, dilempar obeng berukuran besar saat menegur sopir bus yang parkir menghalangi jalan keluar jamaah haji di hotel Al-Batl.

"Saat itu saya ingin menegur sopir bus yang parkir menghalangi jalan keluar jamaah haji Indonesia di hotel Al-Batl (kode pemondokan H-07) di kawasan Shari' Sittin. Saya meminta dia memindahkan bus karena menganggu pergerakan jamaah," katanya.

Saat itu sopir bus langsung membuka jendela. "Saya kira dia mau bicara dengan saya. Ternyata dia langsung melempar obeng besar," katanya. Obeng itu langsung mengenai hidung bagian atas dan kantong mata bagian kanan.

"Darah saya keluar banyak sekali. Saya hanya beristighfar. Rasanya mau pingsan," katanya. Melihat kondisinya yang berdarah dan lunglai, sopir bus langsung kabur. Sekilas melihat, Zainul memperkirakan sopir itu orang Yaman atau Badui Saudi. Tak lama kemudian beberapa rekan Zainul langsung mengantar ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).

"Saya langsung mendapatkan perawatan di BPHI. Ada memar dan luka, tapi tidak sampai dijahit. Untungnya yang kena hidung saya bagian pangkal obeng, bukan ujungnya yang tajam. Untungnya juga tidak mengenai mata saya," katanya.

Lantas, apakah ia akan membawa kejadian ini ke ranah hukum? "Di dalam hati kecil saya, sebenarnya ada keinginan agar perkara ini diselesaikan secara adil. Karena di tanah haram ada ketentuan qishash, bahwa darah yang tumpah juga harus dibalas secara adil," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini