News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RUU Pilkada

Tak Khawatir Dihukum Golkar, Poempida Pilih Pilkada Langsung

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOLAK PEMECATAN - Dua Caleg Partai Golkar terpilih Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah), Nusron Wahid (kanan) dan anggota PG Poempida Hidayatullah, yang telah dipecat dari Partai Golkar memberikan keterangan kepada wartawan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, (20 /8/2014). Mereka menyatakan mempersiapkan gugatan kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terkait keputusan DPP Partai Golkar yang telah mengirim surat ke Komisi Pemilihan Umum untuk tidak melantik mereka menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan memecat dari keanggotaan Golkar. Warta Kota/henry

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh tetap mendukung Pilkada langsung. Meskipun Partai Golkar bersikap memilih Pilkada lewat DPRD.

"Saya engga akan berubah dukung pilkada langsung masa orang dihukum dua kali, saya disumpah sebagai anggota dewan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat," kata Poempida di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014)

Poempida mengakui adanya undangan rapat fraksi menjelang paripurna RUU Pilkada. Namun, ia absen dalam rapat fraksi Golkar.

Poempida mengaku mendengar adanya perdebatan terkait sikap akhir Golkar. "Saya tidak tahu keputusan akhir bagaimana bagi mereka yang berbeda dengan arahan fraksi," kata Anggota Komisi IX DPR itu.

Poempida mengaku telah melakukan survei di daerah pemilihannya Sumatera Barat. Hasilnya lebih dari 76 persen penduduk disana memilih pilkada langsung.

"Saya tidak melawan sumpah jabatan saya," imbuhnya.

Menurut Poempida aspirasi masyarakat itu harus diperjuangkan dalam rapat paripurna. Meskipun ia menyadari tidak semua masyarakat menghendaki pilkada langsung.

"Itu yang hrus diperjuangkan jadi tidak semata-mata lawan permainan politik. Ini adalah konsep-konsep oligarki melawan keinginan rakyat dimana kita harus berdiri tentu keinginan rakyat," imbuhnya.

Poempida menilai kemampuan fraksi memobiliasasi anggotanya sulit terjadi. Sebab, banyak anggota DPR yang tidak terpilih pada periode berikutnya. Sehingga kepatuhan pada fraksi mengecil.

"Ada yang memakai modus pulang, modus sakit, macam-macam yang penting alasan, petanya sulit dbaca, nanti lihat saja banyak engganya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini