Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh tetap mendukung Pilkada langsung. Meskipun Partai Golkar bersikap memilih Pilkada lewat DPRD.
"Saya engga akan berubah dukung pilkada langsung masa orang dihukum dua kali, saya disumpah sebagai anggota dewan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat," kata Poempida di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014)
Poempida mengakui adanya undangan rapat fraksi menjelang paripurna RUU Pilkada. Namun, ia absen dalam rapat fraksi Golkar.
Poempida mengaku mendengar adanya perdebatan terkait sikap akhir Golkar. "Saya tidak tahu keputusan akhir bagaimana bagi mereka yang berbeda dengan arahan fraksi," kata Anggota Komisi IX DPR itu.
Poempida mengaku telah melakukan survei di daerah pemilihannya Sumatera Barat. Hasilnya lebih dari 76 persen penduduk disana memilih pilkada langsung.
"Saya tidak melawan sumpah jabatan saya," imbuhnya.
Menurut Poempida aspirasi masyarakat itu harus diperjuangkan dalam rapat paripurna. Meskipun ia menyadari tidak semua masyarakat menghendaki pilkada langsung.
"Itu yang hrus diperjuangkan jadi tidak semata-mata lawan permainan politik. Ini adalah konsep-konsep oligarki melawan keinginan rakyat dimana kita harus berdiri tentu keinginan rakyat," imbuhnya.
Poempida menilai kemampuan fraksi memobiliasasi anggotanya sulit terjadi. Sebab, banyak anggota DPR yang tidak terpilih pada periode berikutnya. Sehingga kepatuhan pada fraksi mengecil.
"Ada yang memakai modus pulang, modus sakit, macam-macam yang penting alasan, petanya sulit dbaca, nanti lihat saja banyak engganya," tuturnya.