TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus korupsi wisma atlet M Nazaruddin kembali membuat geger. Saat diperiksa KPK, ia menyebut nama Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima sejumlah dana dari proyek senilai Rp 20 miliar tersebut.
Menanggapi pernyataan Nazaruddin, Partai Demokrat ikut angkat bicara. Sekretaris DPP Partai Demokrat, Farhan Effendy menyebut pernyataan Nazaruddin soal Ibas tidak benar adanya.
"Komentar Nazarudin yang menyebut nama Ibas menerima uang dari proyek wisma atlet, sore tadi, sangat ngawur. Itu Omongannya orang ngelantur, ngaco, memfitnah orang kok tak henti-henti. Mungkin Nazarudin lelah merasai nasibnya dipenjara. Mungkin juga dia kecewa dengan keadaan dan nasib yang menimpanya, sehingga membual semaunya. Tidak ada petir dan hujan tiba-tiba mengobral komentar semau-maunya," kata Farhan kepada Tribunnews.com, Rabu(8/10/2014) malam.
Publik, kata Farhan, saat ini mulai cerdas dengan informasi yang diberikan oleh Nazaruddin dari dulu berubah-ubah. Ia menduga kondisi Nazaruddin saat ini tidak stabil sehingga omongan selalu berbeda antara satu waktu dengan waktu yang lainya.
"Dan saya kira KPK dan pihak hukum juga paham dengan komentar-komentar Nazarudin hanya untuk mengumbar media juga untuk kepentingan politik semata. Makanya dari dulu juga tidak pernah terbukti karena memang hanya asumsi dan fitnah belaka. Lebih jauh KPK sendiri sudah cukup paham dengan keadaan ini. Saya kira sebaiknya Nazarudin lebih baik menenangkan diri,"kata Farhan.