Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teriakan keras I Gusti Ayu Made Puspitasari (20) mengubah hidup Syarifudin (36). Dalam sekejap, seluruh badannya kena hujanan bogem orang-orang di sekitarnya.
Massa kesal kepada Syarifudin. Aksi pencopet spesialis di dalam bus kuning yang biasa dipakai antar jemput mahasiswa Universitas Indonesia itu terbongkar karena ketahuan Gusti, Senin (27/10/2014).
Gusti sekaligus korban Syarifudin. Beruntung ia memergoki bagaimana Syarifudin dengan tangan cepatnya memasukkan dua unit telepon seluler merek Sony dan Samsung yang diambilnya dari tas Gusti.
"Korban lalu berteriak sambil menunjuk pelaku. Para mahasiswa dan warga yang ada di bus kuning itu mengepung pelaku dan membekuknya," kata Kanit Reskrim Polsek Beji, AKP Syah Johan, kepada Warta Kota, Selasa (28/10/2014).
Syarifudin tertangkap basah dengan barang bukti hasil curiannya. Warga Kampung Sawah RT7/1, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan ini menurut keterangannya kepada polisi mengaku sebagai pengangguran.
Akhirnya, Syarifuddin memilih berprofesi sebagai pencopet. Sudah belasan kali ia mencopet di dalam bus antar jemput mahasiswa. Ia mengaku menargetkan mahasiswa perempuan sebagai korbannya.