TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mursyidah (48) menangis saat menceritakan kepada wartawan betapa rindunya ia terhadap putra sulungnya, Muhamad Arsyad (24).
Ia sedih nasib putranya yang akrab dipanggil Iman itu, yang ditahan Polisi sejak sepekan lalu karena dianggap telah menghina Presiden, Joko Widodo (Jokowi) melalui Facebook.
"Saya sudah nggak sabar ketemu anak saya. Kalau bisa ditukar saya yang masuk penjara, saya mau," katanya saat ditemui wartawan di kediamannya, Keramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (2/10/2014).
Rencanannya keluarga besar Iman akan menggelar acara selamatan di musholla, bila besok, Senin (2/11), putra sulungnya, Muhamad Arsyad (24) yang diduga sebagai pelaku penghinaan terhadap Presiden, Joko Widodo (Jokowi), dibebaskan dari tahanan Polisi.
Mursyidah mengaku percaya dengan janji salah seorang penyidik Polri bernama Bambang, yang ia temui Jumat lalu (31/10/2014), saat ia menyambangi putranya yang akrab dipanggil Iman itu di tahanan Mabes Polri.
Anggota Polri itu menjanjikan putranya sudah bisa bebas pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Katanya anak saya baru bisa bebas hari Senin besok. Saya sih maunya secepatnya bebas, tapi mau gimana lagi," katanya.
Ia mengaku belum tahu dari mana ia akan membiayai acara selamatan kebebasan putranya itu. Padahal ia telah menerima amplop tebal dari Jokowi saat ia menemui sang presiden di Istana kemarin, Sabtu (1/11). Namun kata dia uang itu adalah pemeberian presiden yang seharusnya tidak dibelanjakan sembarangan.
"Kalau bisa uang itu saya pajang di rumah, jarang-jarang orang kecil kayak saya ini dikasih duit sama presiden," ujarnya.
Saat bertemu Jokowi, mantan Wali Kota Solo itu sempat menyampaikan bahwa hari ini kemungkinan Mursyidah sudah bisa bertemu putranya. Namun hingga kini ia belum mendapat kabar dari Polisi bahwa hari ini putranya bisa bebas.
Esok pagi, ia berencana berangkat ke Mabes Polri bersama sejumlah kerabatnya, untuk menjemput langsung Iman dari tahanan. Kata dia Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, yang membantunya selama ini, akan menjemput mereka, dan mengantar langusng ke Mabes Polri.
"Mudah-mudahan anak saya bisa bebas besok," tandasnya